Supriadi (dalam Narwanti : 2011 : 4) mengatakan tidak ada satu pun
definisi yang dianggap dapat mewakili pemahaman yang beragam tentang
kreativitas. Hal ini disebabkan karena dua alasan, yaitu :
1.
Kreativitas merupakan ranah psikologis yang kompleks dan
multidimensional, yang mengandung berbagai tafsiran yang beragam
2.
Definisi-definisi
kreativitas memberikan tekanan yang berbeda, tergantung dasar teori yang
menjadi acuan pembuat definisi.
Maka Supriadi (dalam Narwanti : 2010 : 4) menyimpulkan bahwa pada
intinya kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang
baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relatif berbeda dengan yang
sudah ada sebelumnya.
Dari berbagai definisi diatas dapat digaris bawahi bahwa kunci
kreativitas adalah sesuatu yang BARU. Pada awalnya seseorang menemukan atau
menciptakan sesuatu yang BARU adalah IDE. Ide menurut James Webb Young adalah
sebuah kombinasi baru dari unsur-unsur lama, tidak lebih tidak kurang. Dari
definisi tersebut Jack Foster menyatakan bahwa mendapatkan sebuah ide sangat
sederhana seperti mencipta menu baru, cukup mengambil resep-resep yang sudah
ada dikombinasikan sedemikian rupa, maka muncullah resep baru. Bukan saja
sederhana, tetapi seseorang tidak perlu genius untuk mendapatkannya.
Francis H.Cartier juga mengatakan “Hanya ada satu cara saat
seseorang membutuhkan sebuah ide baru, yaitu dengan menggabungkan atau
penyatuan dua ide atau lebih yang dimilikinya kedalam suatu penjajaran baru,
untuk menemukan suatu hubungan diantara ide-ide tersebut yang belum pernah mereka
sadari sebelumnya.” Sedangkan menurut Arthur Koestler menyatakan bahwa
orisinalitas kreatif tidak berarti menciptakan atau menghasilkan sebuah ide
dari suatu ketiadaan melainkan dari suatu penggabungan pola-pola pikiran yang
telah terbentuk dengan baik. Tindakan kreatif itu menyingkap, menyeleksi,
mengubah susunan, menggabungkan, menyintesiskan fakta-fakta, ide-ide, keahlian
dan keterampilan yang sudah ada.
Amabile (dalam Narwanti : 2011 : 7) menyampaikan bahwa
penentuan kriteria kreativitas
menyangkut tiga dimensi, yaitu :
1.
Dimensi proses,
segala produk yang dihasilkan dari proses itu dianggap sebagai produk kreatif
2.
Dimensi person,
sering dikatakan sebagai kepribadian kreatif
3.
Dimensi
produk-produk kreatif, menunjukkan hasil perbuatan, kinerja atau karya
seseorang dalam bentuk barang atau gagasan
Setiap orang pada dasarnya memiliki kreativitas dengan tingkat yang
berbeda-beda. Kreativitas seseorang tidak berlangsung dalam kevakuman,
melainkan didahului oleh hasil-hasil kreativitas orang-orang yang berkarya
sebelumnya. Dapat dikatakan juga sebagai kemampuan seseorang menciptakan
kombinasi baru dari hal yang telah ada sehingga menghasilkan sesuatu yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar