Selamat Datang di Ryan pangesti Blog's

Jumat, 24 Januari 2014

Berpikir Kreatif

 Dalam beberapa kamus, saat mencari definisi kreatif maka kita akan menemukan kata kreativitas, seringkali kreatif dipersamakan dengan kreativitas. Kreatif merupakan kata dasar dari kreativitas, sedangkan kreativitas adalah aktivitasnya. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan kreativitas sebagai kemampuan untuk mencipta. Adapun Wikipedia memiliki pengertian kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan dan konsep yang sudah ada. Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran kreatif (kadang disebut pemikiran divergen) biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif, konsepsi sehari-hari dari kreativitas adalah tindakan membuat sesuatu yang baru.

Supriadi (dalam Narwanti : 2011 : 4) mengatakan tidak ada satu pun definisi yang dianggap dapat mewakili pemahaman yang beragam tentang kreativitas. Hal ini disebabkan karena dua alasan, yaitu :
1.      Kreativitas  merupakan ranah psikologis yang kompleks dan multidimensional, yang mengandung berbagai tafsiran yang beragam
2.      Definisi-definisi kreativitas memberikan tekanan yang berbeda, tergantung dasar teori yang menjadi acuan pembuat definisi.
Maka Supriadi (dalam Narwanti : 2010 : 4) menyimpulkan bahwa pada intinya kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relatif berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.
Dari berbagai definisi diatas dapat digaris bawahi bahwa kunci kreativitas adalah sesuatu yang BARU. Pada awalnya seseorang menemukan atau menciptakan sesuatu yang BARU adalah IDE. Ide menurut James Webb Young adalah sebuah kombinasi baru dari unsur-unsur lama, tidak lebih tidak kurang. Dari definisi tersebut Jack Foster menyatakan bahwa mendapatkan sebuah ide sangat sederhana seperti mencipta menu baru, cukup mengambil resep-resep yang sudah ada dikombinasikan sedemikian rupa, maka muncullah resep baru. Bukan saja sederhana, tetapi seseorang tidak perlu genius untuk mendapatkannya.
Francis H.Cartier juga mengatakan “Hanya ada satu cara saat seseorang membutuhkan sebuah ide baru, yaitu dengan menggabungkan atau penyatuan dua ide atau lebih yang dimilikinya kedalam suatu penjajaran baru, untuk menemukan suatu hubungan diantara ide-ide tersebut yang belum pernah mereka sadari sebelumnya.” Sedangkan menurut Arthur Koestler menyatakan bahwa orisinalitas kreatif tidak berarti menciptakan atau menghasilkan sebuah ide dari suatu ketiadaan melainkan dari suatu penggabungan pola-pola pikiran yang telah terbentuk dengan baik. Tindakan kreatif itu menyingkap, menyeleksi, mengubah susunan, menggabungkan, menyintesiskan fakta-fakta, ide-ide, keahlian dan keterampilan yang sudah ada.
Amabile (dalam Narwanti : 2011 : 7) menyampaikan bahwa penentuan   kriteria kreativitas menyangkut tiga dimensi, yaitu :
1.      Dimensi proses, segala produk yang dihasilkan dari proses itu dianggap sebagai produk kreatif
2.      Dimensi person, sering dikatakan sebagai kepribadian kreatif
3.      Dimensi produk-produk kreatif, menunjukkan hasil perbuatan, kinerja atau karya seseorang dalam bentuk barang atau gagasan
Setiap orang pada dasarnya memiliki kreativitas dengan tingkat yang berbeda-beda. Kreativitas seseorang tidak berlangsung dalam kevakuman, melainkan didahului oleh hasil-hasil kreativitas orang-orang yang berkarya sebelumnya. Dapat dikatakan juga sebagai kemampuan seseorang menciptakan kombinasi baru dari hal yang telah ada sehingga menghasilkan sesuatu yang baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar