Apa itu masalah?
Secara
umum,sebuah keinginan atau hasrat tidak akan menjadi masalah. Jika keinginan
itu langsung dipikrkan dengan segera, tanpa kesulitan hal jelas untuk mencapai
objek yang di inginkan tidak ada masalah. Namun,ketika untuk mencapai suatu
objek yang diinginkan adalah masalah maka itu adalah masalah. Jadi, sebuah
masalah memiliki arti: menacri beberapa tindakan tepat dengan sadar untuk
memahami dengan jelas, tetapi tujuan itu tidak dapat langsung di capai dengan
segera. Jadi, arti dari memecahkan suatu masalah adalah adanya suatu tindakan.
Masalah
yang besar jika masalah itu adalah sesuatu yang sangat sulit dan masalah kecil
jika masalah itu adalah sesuatu yang sangat mudah. Jadi, tidak ada kesulitan
tidak ada masalah.
Ciri
khas dari suatu masalah adalah menemukan jalan/titik terang sebelum menentukan
sesuatu yang diketahui. Kemampuan untuk menghindari masalah dilakukan secara
tidak sengaja (spontan) diman tindakan seperti itu tidak langsung muncul dengan
sendirinya
Pengklasifikasian Masalah
Ketika kita menemukan masalah kita
harus membuat pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang masalah tersebut ke diri
kita sendiri. Dengan masalah tersebut kita dapat mencoba mengklasifikasikan
mengenai tipe masalah. Pengklasifikasian masalah dibagi menjadi dua tipe umum
yaitu menemukan masalah atau membuktikan masalah.
Tujuan masalah dari menemukan adalah
memperoleh atau mengidentifikasi sebuah masalah yang belum di ketahui hasilnya
dan tujuan dari membuktikan adalah untuk membuktikan atau menyangkal apakah
pernyataan itu benar atau salah.
Menemukan Masalah
Masalah untuk menemukan, dapat
teoritis atau praktis, abstrak atau konkrit, termasuk teka-teki. Kita harus
mencari semua variable masalah tersebut; kita mencoba untuk mendapatkan,
menghasilkan atau mengkosntruksi semua jenis obyek yang dapat dipergunakan
untuk menyelesaikan masalah itu. Bagian utama masalah itu adalah:
2 Bagaimana data yang diketahui?
3. Bagaimana syaratnya?
Ketiga bagian utama tersebut sebagai
landasan untuk dapat menyelesaikan masalah jenis ini.
Misalnya kita perhatikan masalah berikut
:
1 . Jika
di dalam suatu ruangan terdapat 100 orang yang harus saling bersalaman, berapa
kali salaman yang terjadi?
Masalah ini merupakan masalah untuk menemukan.
Bagian utamanya adalah sebagai berikut:
- Yang dicari adalah berapa kali salaman yang dicari?
- Data yang diketahui ialah di dalam suatu ruangan tedapat 100 orang
- Adapun syarat yang harus dipenuhi bahwa setiap orang dari 100 orang tersebut saling bersalaman.
Membuktikan Masalah
Masalah
untuk membuktikan adalah untuk menunjukkan bahwa suatu pernyataan itu benar
atau salah – tidak kedua-duanya. Kita harus menjawab pertanyaan: “Apakah
pernyataan itu benar atau salah?” Bagian utama dari masalah jenis ini adalah
pendugaan dan kesimpulan dari suatau teorema yang harus dibuktikan
kebenarannya. Pertama dimulai dengan “jika” pada dugaan, kedua di mulai dengan
“maka” pada kesimpulan. Kedua bagian utama tersebut sebagai landasan untuk
dapat menyelesaikan masalah jenis ini. Untuk membuktikan suatu pernyataan kita
harus menemukan hubungan yang masuk akal yang terkait antara bagian-bagian
utama, dugaan dan kesimpulan. Untuk menyangkal pernyataan kita harus
menunjukkan (dengan contoh, jika memungkinkan) salah satu dari dugaan tetapi bukan berarti kesimpulan.
Misalnya kita perhatikan masalah pembuktian berikut :
Misalnya kita perhatikan masalah pembuktian berikut :
Buktikan
jumlah dua bilangan prima kembar yang bukan 3 dan 5 habis di bagi 12.
Masalah ini merupakan masalah untuk membuktikan. Bagian utamanya adalah sebagai berikut:
Dugaanya adalah dua bilangan prima kembar yang dijumlahkan
Adapun kesimpulannya ialah jumlah dua bilangan prima kembar habis dibagi 12
Masalah ini merupakan masalah untuk membuktikan. Bagian utamanya adalah sebagai berikut:
Dugaanya adalah dua bilangan prima kembar yang dijumlahkan
Adapun kesimpulannya ialah jumlah dua bilangan prima kembar habis dibagi 12
Pembuktiaannya:
n
+(n+2) = 2(n+1) berarti genap
n
bilangan prima , berarti ganji. Jadi n+1 adalah genap
dengan
demikian n + (n+2) habis dibagi 4.
Tiga bilangan berurutan , salah satu pasti habis
dibagi 3.
Padahal
n, n+1 dan n+2 bilangan pertama dan ketiga adalah bilangan-bilangan prima
sehingga kedua bilangan itu tidak mungkin habis di bagi 3. Jadi n+1 pasti habis
di bagi 3.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar